Minggu, Juli 29, 2012

Rinduku Belum Beruntung (**

Aku adalah satu-satunya orang yang belum ditemuinya sejak ia kembali (setidaknya begitu) dan aku merasa sedih.
Sudah lama kupandangi Jakarta malam hari, dari balik kaca jendela mobil yang melaju cepat. Saat seperti ini, saat memandang jauh keluar sana, saat kepekatan cahaya remang lampu jalanan dini hari, membuat rasa rindu itu semakin menusuk.
Saat seperti ini adalah saat di mana ingatan akan dirinya selalu hadir tanpa perlu memanggil. Dia dengan perasaan yang kumiliki padanya sudah menguasai ingatanku sejak lama.

Aku tahu ada yang dapat kulakukan untuk menuntaskan dahaga kerinduanku, berlari menemuinya. Tetapi, harga diri dan kehormatanku sebagai wanita baik baik mencampakkanku pada kenyataan aku hanya punya itu untuk berdiri.

Wanita baik baik tidak menempatkan dirinya pada situasi yang membuat orang lain memandang rendah dirinya. Apakah ia memandang rendah diriku. Entahlah, aku tidak tahu.
Wanita baik baik tidak mengejar pria seperti mengejar diskon.
Wanita baik baik lainnya mengajarkanku untuk bersikap santun, tahu malu, tahu adat dan tahu diri. Mungkin dapat dirangkum dalam satu kuali jaim.
Wanita baik baik menjaga dirinya dari penampakan kata kata murahan, seperti ngebet, nyosor, kegatelan, ngobral dan lainnya.
Wanita baik baik tidak merendahkan harga dirinya dan penghormatannya terhadap kehormatan dirinya lebih dari menjaga hati.

Sungguh aku tidak mengerti apa mau diriku. Terkadang aku merasa ingin sekali bersikap sesuka hatiku, sedikit merendahkan harga diriku demi dia. Berlari padanya, menunjukkan betapa aku rindu dia. Melakukan semua yang kumau dengan caraku, seperti orang yang dimabuk bergalon-galon rindu. Aku ingin berdiri di hadapannya, ingin dia melihat mataku, agar ia tahu aku begitu rindu dia. Oh..aku begitu egoisnya.

Tetapi kesadaran lain membangunkanku. Bahwa ada kenyataan berbalut realita di hadapanku. Dan ini sungguh menyesakkan. Bahwasanya, ia memang sudah melupakanku. Aku sudah tidak ada lagi dalam hidupnya. Setidaknya inilah kenyataan paling real yang begitu mengigilkan tubuh. Tidak ada tanda-tanda sekecil apapun kalau dia ada. Pergi. Hilang. Mungkin selamanya. Mungkin ini caranya dia berpamitan denganku dan tidak inginkan aku yang merepotkan ini ada dalam hidupnya.

Tolong, jika suatu hari nanti kau muncul. Tolong, jangan bilang padaku agar tidak menahan perasaanku. Tolong, jangan bilang agar aku jangan menahan rinduku. Tolong jangan pernah mengatakan padaku untuk jangan ragu untuk mengatakan rindu. Aku sangat tahu aku tidak akan bisa benar-benar marah padamu. Tolong, jika nanti kau ada lagi untukku datanglah dengan semua hal yang tidak pernah bisa kulakukan untukmu, dan semua hal yang tidak pernah kau lakukan untukku. Tolong saat kau datang, itu karena kau menginginkannya, karena kau menginginkanku.

Setidaknya ada ungkapan yang mengingatkan wanita untuk sejenak memikirkan ini sebelum bertindak 'brutal' bahwa..
Jika seorang pria rindu dia akan menghubungimu. Jika dia peduli, dia akan menunjukkan perhatiannya. Jika dia menginginkanmu, dia akan berjuang apapun untuk bisa bersamamu. Jika dia sebaliknya, tidak ada satupun yang akan dapat membuatnya tetap tinggal.
Ahhh.. Kerinduan yang tak terpenuhi ini adalah kerumitan hidup.

060412
(** ditulis jauh sebelum kamu kembali

Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

 
;